• spanduk halaman

APAKAH PENGGUNAAN LEMARI BIOLOGIS AKAN MENYEBABKAN PENCEMARAN LINGKUNGAN?

lemari biosafety
lemari keamanan biologis

Kabinet biosafety terutama digunakan di laboratorium biologi. Berikut beberapa eksperimen yang mungkin menghasilkan kontaminan:

Pembudidayaan sel dan mikroorganisme: Percobaan pembudidayaan sel dan mikroorganisme dalam lemari pengaman biologis biasanya memerlukan penggunaan media kultur, reagen, bahan kimia, dll., yang dapat menghasilkan polutan seperti gas, uap, atau partikel.

Pemisahan dan pemurnian protein: Eksperimen semacam ini biasanya memerlukan penggunaan peralatan dan reagen seperti kromatografi cair bertekanan tinggi dan elektroforesis. Pelarut organik serta larutan asam dan basa dapat menghasilkan gas, uap, partikulat, dan polutan lainnya.

Eksperimen biologi molekuler: Saat melakukan eksperimen seperti PCR, ekstraksi DNA/RNA, dan pengurutan dalam lemari pengaman biologis, beberapa pelarut organik, enzim, buffer, dan reagen lainnya dapat digunakan. Reagen ini dapat menghasilkan gas, uap, atau partikulat dan polutan lainnya.

Percobaan pada hewan: Lakukan percobaan pada hewan, seperti mencit, tikus, dll., di dalam lemari pengaman biologis. Percobaan ini mungkin memerlukan penggunaan anestesi, obat-obatan, jarum suntik, dll., dan zat-zat ini dapat menghasilkan polutan seperti gas, uap, atau partikulat.

Selama penggunaan lemari pengaman biologis, terdapat beberapa faktor yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan, seperti gas buangan, air buangan, cairan buangan, limbah, dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat lemari pengaman biologis, langkah-langkah berikut perlu diambil:

Pemilihan metode dan reagen eksperimen yang wajar: Pilih metode dan reagen eksperimen yang ramah lingkungan dan ramah lingkungan, hindari penggunaan reagen kimia berbahaya dan produk biologis yang sangat beracun, dan kurangi produksi limbah.

Klasifikasi dan penanganan limbah: Limbah yang dihasilkan oleh lemari pengaman biologis harus disimpan dan diproses berdasarkan kategori, dan penanganan yang berbeda harus dilakukan sesuai dengan jenisnya, seperti limbah biokimia, limbah medis, limbah kimia, dll.

Lakukan pengelolaan gas buang dengan baik: Selama penggunaan lemari pengaman biologis, beberapa gas buang mungkin dihasilkan, termasuk senyawa organik yang mudah menguap dan bau. Sistem ventilasi harus dipasang di laboratorium untuk membuang gas buang ke luar ruangan atau setelah pengolahan yang efektif.

Penggunaan sumber daya air yang wajar: hindari penggunaan sumber daya air yang berlebihan dan kurangi produksi air limbah. Untuk eksperimen yang membutuhkan air, peralatan eksperimen hemat air harus dipilih semaksimal mungkin, dan air keran laboratorium serta air murni laboratorium harus digunakan secara rasional.

Pemeriksaan dan pemeliharaan rutin: Pemeriksaan dan pemeliharaan lemari pengaman biologis secara berkala untuk menjaga kondisi peralatan tetap baik, mengurangi kebocoran dan kegagalan, serta menghindari pencemaran yang tidak perlu terhadap lingkungan.

Siapkan tanggap darurat: Untuk keadaan darurat yang terjadi selama penggunaan lemari pengaman biologis, seperti kebocoran, kebakaran, dll., tindakan tanggap darurat harus segera diambil untuk menghindari pencemaran lingkungan dan cedera diri.


Waktu posting: 14 Sep 2023