• spanduk halaman

BERAPA VOLUME PASOKAN UDARA YANG TEPAT DI RUANG BERSIH?

ruang bersih
bengkel bersih

Nilai volume udara suplai yang tepat di ruang bersih tidaklah tetap, tetapi bergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat kebersihan, luas area, ketinggian, jumlah personel, dan persyaratan proses bengkel bersih. Berikut ini adalah panduan umum berdasarkan pertimbangan komprehensif dari berbagai faktor.

1. Tingkat kebersihan

Tentukan jumlah pergantian udara sesuai tingkat kebersihan: Jumlah pergantian udara di ruang bersih merupakan salah satu faktor kunci dalam menentukan volume pasokan udara. Berdasarkan peraturan terkait, ruang bersih dengan tingkat kebersihan yang berbeda memiliki persyaratan pergantian udara yang berbeda pula. Misalnya, ruang bersih kelas 1000 tidak kurang dari 50 kali/jam, ruang bersih kelas 10000 tidak kurang dari 25 kali/jam, dan ruang bersih kelas 100000 tidak kurang dari 15 kali/jam. Waktu pergantian udara ini merupakan persyaratan statis, dan mungkin terdapat sedikit ruang tambahan dalam desain aktual untuk memastikan kebersihan bengkel bersih.

Standar ISO 14644: Standar ini merupakan salah satu standar volume dan kecepatan udara ruang bersih yang umum digunakan secara internasional. Berdasarkan standar ISO 14644, ruang bersih dengan tingkat yang berbeda memiliki persyaratan volume udara dan kecepatan angin yang berbeda pula. Misalnya, ruang bersih ISO 5 membutuhkan kecepatan udara 0,3-0,5 m/s, sedangkan ruang bersih ISO 7 membutuhkan kecepatan udara 0,14-0,2 m/s. Meskipun persyaratan kecepatan udara ini tidak sepenuhnya setara dengan volume udara suplai, persyaratan ini memberikan referensi penting untuk menentukan volume udara suplai.

2. Luas dan ketinggian bengkel

Hitung volume bengkel bersih: Perhitungan volume udara suplai perlu memperhitungkan luas dan tinggi bengkel untuk menentukan volume total bengkel. Gunakan rumus V = panjang * lebar * tinggi untuk menghitung volume bengkel (V adalah volume dalam meter kubik).

Hitung volume pasokan udara dalam kombinasi dengan jumlah pergantian udara: Berdasarkan volume bengkel dan jumlah pergantian udara yang diperlukan, gunakan rumus Q = V*n untuk menghitung volume udara pasokan (Q adalah volume udara pasokan dalam meter kubik per jam; n adalah jumlah pergantian udara).

3. Persyaratan Personel dan Proses

Kebutuhan volume udara segar personel: Berdasarkan jumlah personel di ruang bersih, total volume udara segar dihitung berdasarkan volume udara segar yang dibutuhkan per orang (biasanya 40 meter kubik per orang per jam). Volume udara segar ini perlu ditambahkan ke volume pasokan udara yang dihitung berdasarkan volume bengkel dan pergantian udara.

Kompensasi volume pembuangan proses: Jika ada peralatan proses di ruang bersih yang perlu dibuang, volume udara pasokan perlu dikompensasi sesuai dengan volume pembuangan peralatan untuk menjaga keseimbangan udara di bengkel bersih.

4. Penentuan volume udara suplai secara komprehensif

Pertimbangan komprehensif berbagai faktor: Saat menentukan volume pasokan udara ruang bersih, semua faktor di atas perlu dipertimbangkan secara komprehensif. Mungkin terdapat pengaruh dan kendala timbal balik di antara berbagai faktor, sehingga diperlukan analisis dan pertimbangan yang komprehensif.

Reservasi ruang: Untuk memastikan kebersihan dan stabilitas operasional ruang bersih, sejumlah margin volume udara seringkali disisakan dalam desain aktual. Hal ini dapat mengatasi dampak keadaan darurat atau perubahan proses pada volume pasokan udara hingga batas tertentu.

Singkatnya, volume udara suplai ruang bersih tidak memiliki nilai tetap yang sesuai, tetapi perlu ditentukan secara komprehensif sesuai dengan situasi spesifik bengkel bersih. Dalam pengoperasian aktual, disarankan untuk berkonsultasi dengan perusahaan rekayasa ruang bersih profesional untuk memastikan rasionalitas dan efektivitas volume udara suplai.


Waktu posting: 07-Jul-2025